DEKONTRUKSI IDEOLOGI DI BALIK SISTEM PPPK GURU DI INDONESIA

I Wayan Putra Yasa

Abstract


Kajian ini bertujuan untuk melakukan kajian kritis tentang kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan khususnya pengangkatan PPPK pada guru. Pendekatan yang dipakai adalah literatur review dimana sumber-sumber data dari tulisan ini berasal dari sumber berita, artikel ilmiah, dan buku yang berkaitan dengan pengangkatan PPPK. Hasil kajian setidaknya menjelaskan beberapa hal utama yaitu  pertama dekontrusi ideologi dalam sistem PPPK Guru di Indonesia dimana kajian ini menemukan ada ideologi kapitalisme yang mendasari dari kebijakan ini. Hal ini bisa dilihat dari kebijakan yang cenderung memandang bahwa guru sebagai modal yang harus dimanfaatkan secara maksimal dengan tolak ukur yang rigit selayaknya mesin. Kedua melihat praktik-praktik marginalisasi yang terjadi antara lain Guru PPPK tidak ada jenjang karier, Guru PPPK tidak bisa mendapatkan pensiunan, Guru PPPK dikontrak maksimal 5 tahun, dan  Guru PPPK mendapatkan gaji yang sama selama 5 tahun. Kondisi itu menjadi bukti guru tidak saja terhegemoni sebagai kelompok yang baik taat aturan, tetapi sudah terdominasi oleh aturan. Ketiga mengenai solusi untuk meningkatkan kualitas guru secara komprehensif mengubah regulasi dan aturan rekrutmen Guru PPPK, Memperjelas Jenjang Karier dan Kesejahteraan Guru PPPK,  Meningkatkan kompetensi Guru PPPK secara berkesinambungan, dan Melakukan evalusi berkala kepada Guru PPPK. Kebijakan guru dengan PPPK yang tidak emansipatoris syarat dengan kepentingan juga perlu dilakukan perbaikan sehingga guru tetap mendapatkan haknya dan bisa menjalan kewajiban dengan nyaman.


Keywords


Guru PPPK, dekontruksi ideologi, kualitas guru

Full Text:

PDF

References


Ayatullah, A. (2018). Peningkatan Keprofesionalan Guru dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di MTs Arrohmaniyah NW Senyiur.

Palapa, 6(2), 49–74. https://doi.org/10.36088/palapa.v6i2.67

Cardinale, P., Rofi’i, M. S., Samputra, P. L., & Achdiawa, R. (2021). Enculturated Education for Strengthening Character Education in Preventing Intolerance and Radicalism. TARBIYA: Journal of Education in

Muslim Society, 8(1), 20–43. https://doi.org/10.15408/tjems.v8i1.20359

Dahliyana, A., Rizal, A. S., & Nurdin, E. S. (2020). Analisis Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Konteks Pendidikan Umum Menurut Kajian Teori Kritis Jurgen Hubermas. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 12(2), 90. https://doi.org/10.26418/jvip.v12i2.39107

Freire, P. (2001). Pendidikan yang Membebaskan. Jakarta: MELIBAS.

Giyarsih, G. (2021). Peningkatan Motivasi Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru Matematika SMK melalui Workshop. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 6(2), 169–175. https://doi.org/10.51169/ideguru.v6i2.190

H. Muslam. (2011). Globalisasi Dalam Pendidikan (Desain Kurikulum Yang Harus Dikembangkan Dalam Pendidikan Di Era Globalisasi). Wahana Akademika, 12(2), 3–12.

Jalil, A. (2012). Karakter Pendidikan untuk Membentuk Pendidikan Karakter. Nadwa, 6(2), 175–192. https://doi.org/10.21580/nw.2012.6.2.586

Kamza, M., & Rasnawi, R. (2020). Pendidikan Humanistik Melalui Pembelajaran Sejarah. Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan, 1(1), 33–39.

Kumbara, A. (2010). Konstruksi Wacana Ajeg Bali dalam Relasi Kusa: Antara Ideologi dan Utopia” (6 November, Nomor November). Orasi Ilmiah Pidato Pengenalan Guru Besar dalam Bidang Epistimologi Antropologi, Fakultas Sastra Universitas Udayana.

Lubis, S. (2012). Analisis Profesionalisme Guru Berdasarkan Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen (Studi Kasus Guru SD Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang). Jurnal Administrasi Publik, 1(1), 52–66.

Setiawan, D., & Sitorus, J. (2017). Urgensi Tuntutan Profesionalisme Dan Harapan Menjadi Guru Berkarakter (Studi Kasus: Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Batubara). Jurnal Cakrawala Pendidikan, 36(1), 122–129. https://doi.org/10.21831/cp.v36i1.11382

Siswati, E. (2018). Anatomi Teori Hegemoni Antonio Gramsci. Translitera : Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media, 5(1), 11–33. https://doi.org/10.35457/translitera.v5i1.355

Solihin, M. (2015). Kapitalisme Pendidikan (Analisis Dampaknya Terhadap Upaya Mencerdaskan Kehidupan Bangsa). Nur El-Islam, 2(2), 56–73.

Spivak, G. C. (2010). Can the Subaltern Speak? (R. C. Morris (ed.)). New York: Columbia University Press.

Veirissa, A. H. (2021). Kualitas Guru di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), 4, 267–272.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jp.14.2.184-193

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 I Wayan Putra Yasa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.