Potential of Bahari, Tiram Beach Ecotourism Padang Pariaman District, West Sumatera Province
DOI:
https://doi.org/10.31258/ypdt1p90Keywords:
Potential, Marine Ecotourism, Tiram BeachAbstract
This research was conducted in April 2020 at Tiram Beach, Padang Pariaman Regency, West Sumatra Province. This study aims to determine/identify the tourism objects of Tiram Beach which are the attractions of marine ecotourism, to determine the public perception of the Tiram Beach ecotourism activities and to analyze the supporting factors for ecotourism activities on Tiram Beach. The method used in this study is a survey method and filling out a questionnaire. The research location is divided into 3 station points, namely Station I on the edge of the river estuary, Station II near the entrance to Tiram Beach, and Station III in the mangrove area. The results showed thatTiram Beach has great potential and opportunity to be developed as a marine ecotourism area. The natural beauty that is still original and natural makes a great opportunity to make Tiram Beach a marine ecotourism area. Based on the tourism suitability index, suitability value for beach tourism activities Oyster included in the very suitable category (S1), with values ranging from 84.52-95.23% and the average value is 88.09%. This value makes Tiram Beach a marine ecotourism
Downloads
References
Agussalim, A., & Hartoni. (2014). Potensi Kesesuaian Mangrove sebagai Daerah Ekowisata di Pesisir Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin. Maspari Journal: Marine Science Research, 6(2): 148-156.
Arifin, T., Bengen, D.G., & Pariwono, J. (2002). Evaluasi Kesesuaian Kawasan Pesisir Teluk Palu Bagi Pengembangan Pariwisata Bahari. Jurnal Pesisir dan Lautan, 4(2).
Armos, N.H. (2013). Studi Kesesuaian Lahan Pantai Wisata Boe Desa Mappakalompo Kecamatan Galesong Ditinjau Berdasarkan Biogeofisik. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Bengen, D.G. (2000). Ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan laut serta prinsip pengelolaannya. Sinopsis. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. IPB.
Dinas Kelautan dan Perikanan. (2013). Data dan Informasi Kelautan dan Perikanan. Kabupaten Padang Pariaman.
Hazeri, G. (2014). Studi Kesesuaian Pantai Laguna Desa Merpas Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Sebagai Daerah Pengembangan Pariwisata dan Konservasi. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu.
MCRMP. (2004). Petunjuk Pengelolaan Pesisir dan Laut. Proyek Pengelolaan Pesisir dan Laut. Direktorat Jenderal Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Departeman Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Menteri Lingkungan Hidup. (2004). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Kemnaker dan BPS. Jakarta.
Parmadi, E.H., Dewiyanti, I., & Karina, S. (2016). Indeks Nilai Penting Vegetasi Mangrove dan Daya Dukung Lingkungan Kawasan Wisata Bahari Mangrove di Karangsong Indramayu. Jurnal Kelautan Nasional, 13(1): 53-64.
Pratesthi, P.D.A, Frida P., & Siti, R. (2016). Studi Kesesuaian Wisata Pantai Nglambor Sebagai Objek Rekreasi Pantai di Kabupaten Gunung Kidul. Management of Aquatic Resources, 5(4):433-442.
Satriadi, A., Subardjo, P., Saputra, S., & Hariadi, H.D. (2013). Geologi Resen Daerah Pantai antara Sungai Pekalongan hingga Sungai Klidang, Jawa Tengah. Buletin Oseanografi Marina. Semarang.
Tambunan, E., Latifah, S., & Patana, P. (2013). Analisis Nilai Ekonomi Obyek Wisata Alam di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara (Studi Kasus Pemandian Air Panas di Kelurahan Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan). Peronema Forestry Science Journal, 2(2):80–84.
Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Disampaikan pada Seminar Sains 21 Februari 2007. Departemen M FPIK. IPB. Bogor.
Yulinda, F., Fahrudin, A., Hutabarat, A.A., Hartaeti, S., Kusharjani & Kang, H.S. (2010). Pengelolaan Pesisir dan Laut secara Terpadu. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan – Departemen Kehutanan RI. SECEM – Korea International Cooperation Agency
